21 Januari 2014

Lirik lagu 8 Ball Mumpung


hanya jualan tampang dengan suara pas-pasan
kualitas belakangan ketenaran diutamakan
jadi penyanyi instan tiap ada kesempatan
obsesi tak tertahan hanya merusak pendengaran
bagaimana musik indo bisa maju
kalau yang naik terus itu melulu
yang pakai uang tanpa berjuang
ketenaran dijual skillpun dibuang
ada yang sekedar menjual nama
sama sekali lagunya miskin tema
lama-lama jadi musiman
artis sinetron bikin lagu dadakan
nyanyi pas-pasan jual tampang
naik gampang pita suara timpang
sebentar numpang hilang seenaknya
industri musik licik mengaturnya
musisi beneran susah naik
dikalahin artis aji mumpung munafik
bagaimana kalau gini terus-terusan
bikin untung kualitas belakangan
kualitas tak lagi jadi suatu keharusan
manakala ketenaran dimanfaatkan hanya sebagai batu
loncatan
(bintang film) ah sinetron (artis center) bintang bencong
semuanya berlomba-lomba menjadi musisi industri
biar isi kantongnya tak kosong
otak kosong citrakan pendengar dengan musikalitas
gosong
omong kosong nada-nada fals tercipta dari
belepotannya moncong
hei itu artis malah dipuja-puja
bukti kalau pendengarnya sama bodohnya juga, pergilah
ke neraka
hanya jualan tampang dengan suara pas-pasan
kualitas belakangan ketenaran diutamakan
jadi penyanyi instan tiap ada kesempatan
obsesi tak tertahan hanya merusak pendengaran
seperti *tit* nyanyi .. *tit* itu tebe mengaku penyanyi
semacam konspirasi model sampo tampak seperti idiot
lagi ngumpul
terus nyanyi alasan bakat terpendam
terlihat rakus materi tak terekam
artis muka elok tapi maruk jatah musisi masih tega
dikeruk
kalian pikir suara kalian itu bagus, aksi panggung bagus
heh semuanya serba dimanipulasi
suara diakalin jadi merdu padahal aslinya fals ancur
jadi artis aji mumpung jangan bangga
demi publikasi artis mumpung rela membayar televisi
dari mengatur posisi sampai lagi nyanyi di ajang
bergengsi
tapi waktu nyanyi langsung siar tak berani pakai suara
asli
jual tampang pura-pura berekspresi, suara asli diganti
dengan lipsync
hanya jualan tampang dengan suara pas-pasan
kualitas belakangan ketenaran diutamakan
jadi penyanyi instan tiap ada kesempatan
obsesi tak tertahan hanya merusak pendengaran
industri dan artisnya sama-sama hanya manfaatkan
nama
demo track musisi sebenarnya hanya berakhir di tempat
sampah
karena label rekaman lebih tertarik dengan keuntungan
yang diterimanya
tak jauh beda dengan hukum indonesia semuanya jadi
saat uang berbicara
hanya jualan tampang dengan suara pas-pasan
kualitas belakangan ketenaran diutamakan
jadi penyanyi instan tiap ada kesempatan
obsesi tak tertahan hanya merusak pendengaran

Tidak ada komentar: